Next Event :

Pameran Transportasi Terbesar Indonesia 2014 at SMESCO Convention Center, Jakarta

Next Event

Pameran Kelistrikan Terbesar Indonesia 2014 at Jakarta Convention Center, Jakarta

Hi There

We also doing more variety of advertising, such as Congrat Ads in Media. Please fell free to contact us for more information. Regards : Hafid Joe

Hi There

You need an Event Organizer ? We are the answer. Please fell free to contact us for more information. Regards : Hafid Joe

Thursday, November 6, 2014

Pernyataan Panjang Raden Nuh Trio Macan 2000 sebelum di Tangkap


Raden Nuh (Istimewa/Twitter)
Raden Nuh



Solopos.com, SOLO – Cerita-cerita Raden Nuh (RN) via akun Twitter @triomacan2000 harus berakhir di hotel prodeo. RN ditangkap petugas Subdit Cybercrime, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, pada Minggu (2/11/2014). Sebelumnya RN sempat menulis klarifikasi di laman Asatunews.com.
RN menceritakan hubungan dan kisah pertemuannya dengan Abdul Satar atau Wahyu Sakti Trenggono di laman Asatunews.com, Sabtu (1/11/2014) pukul 09.50 WIB. (Baca: Raden Nuh Dijerat Pasal Pemerasan)
Beberapa jam kemudian, RN lantas ditangkap di Jalan Tebet Barat Dalam V, di depan kantornya dan kamar kos teman wanitanya.
Dalam klarifikasi itu RN mengakui menerima uang sekitar Rp 325 juta untuk operasional perusahaan media online. Tulisan itu diakhiri dengan tempat dan tanggal Raden menulis, yakni Semarang, 1 November 2014.
Postingan ini diketahui jadi unggahan terakhir Asatunews.com. Berikut isi klarifikasi RN dalam laman media online miliknya itu;
Sehubungan dengan informasi yang saya terima mengenai tuduhan kepada saya yang disebutkan telah melakukan tindak pidana pemerasan terhadap Abdul Satar atau dan Wahyu Sakti Trenggono dengan ini disampaikan klarifkasi sebagai berikut :

1. Saya tidak pernah dan tak akan pernah melakukan pemerasan terhadap Abdul Satar atau Wahyu Sakti Trenggono atau siapa pun juga, baik pada masa lalu, sekarang atau masa akan datang karena tindakan itu jauh dari sifat dan karakter saya. Jangankan berbuat pemerasan, memikirkannya saja saya tak pernah.

2. Apalagi jika disebutkan saya memeras Abdul Satar atau biasa saya panggil Abangda Satar atau WS Trenggono, bahkan UNTUK MEMINTA UANG kepada Satar atau Trenggono, saya tidak pernah, meski Satar dan Trenggono kerap menawarkan bantuan uang atau lainnya kepada saya. Karena secara ekonomi, saya cukup mampu dan ketika ditawarkan bantuan uang dengan berbagai alasan, saya selalu menolak.

3. Benar bahwa saya ada menerima sejumlah uang, kalau tidak salah sebesar Rp. 50 juta dan Rp. 275 juta pada pertengahan oktober 2014 lalu, terhadap pemberian uang tersebut saya sampaikan sebagai berikut :
Uang tersebut adalah untuk penggantian biaya operasional perusahaan/ kantor PT Asatu Media Perdana Bangsa yang merupakan milik Abdul Satar dan Wahyu Sakti Trenggono, saya dan Hari Koeshardjono. Di mana kepemilikan saham PT Asatu Media Perdana Bangsa sebesar 51% adalah milik Abdul Satar dan Trenggono, 35% milik saya dan Abadullah Rasyid, serta 14% milik Hari Koeshardjono. Namun, dalam akte perusahaan, saham milik Satar dan Trenggono dititipkan atas nama Hari Koes Hardjono.

Penyerahan uang sebanyak dua kali dilakukan di restoran Larazeta Jalan Tebet Barat Raya 17 Tebet, Jakarta selatan.Penyerahan kedua pada tanggal 16 Oktober 2014 sekitar pukul 13.30 WIB di restoran Larazeta Jalan Tebet Barat Raya No. 17 lantai 2. Di mana pertemuan itu adalah inisiatif dari Satar setelah pertemuan pertama beberapa hari sebelumnya yang mana juga merupakan inisiatif dari Satar melalui ajakan pertemuan kepada saya melalui pesan bbm (blackberry messenger)
Pada pertemuan pertama, Abdul Satar mengundang bertemu dan mengajak makan siang saya tanpa menyebutkan alasan dan maksud pertemuan. Setelah makan siang, barulah Abdul Satar menanyakan mengenai kondisi perusahaan PT Asatu Media Perdana Bangsa yang mengelola media online Asatunews.com. Saya jelaskan bahwa sejak Abdul Satar dan Trenggono tidak lagi atau menghentikan transfer biaya operasional kepada Asatunews sejak sekitar bulan Juni 2014 lalu, Asatunews memliki hutang di mana-mana, termasuk pada karyawan sendiri.
Asatunews didirikan atas inisiatif Wahyu Sakti Trenggono pasca pertemuan dengan saya, Hari Koeshadjono, Abdullah Rasyid dan Wahyu Sakti Trenggono pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2013, sekitar pukul 18.30 hingga pukul 21.30 di Opal Cafe, Tebet Green Jalan MT Haryono Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Abdullah Rasyid yang pada saat itu adalah Staf Khusus Menko Hatta Rajasa pada hari Senin siang sekitar pukul 15.00 Wib bertemu dengan saya di Aceh Corner Bidakara, Jl.MT Haryono Jakarta Selatan. Menurut Abdul Rasyid, ia ketika itu ditugaskan Menko Hatta Rajasa untuk menemui saya. Pada saat pertemuan itu juga hadir M Fahrudin (mantan sekjen KNPI) yang juga Sekretaris Polkam DPP Partai Demokrat.

Pada saat pertemuan itu, Abdullah Rasyid menerima telepon dari seseorang yang kemudian baru diketahui orang itu adalah Wahyu Sakti Trenggono, Wakil Bendahara Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga pengusaha nasional tangan kanan Menko Hatta Rajasa.  Di sela-sela pembicaraan telpon Rasyid dengan Wahyu Sakti Trenggono, tiba-tiba Abdullah Rasyid mengatakan Trenggono ingn bertemu saya, yang saya tolak karena saya tidak mengenalnya sama sekali.
Menanggapi penolakan saya, Rasyid memberikan handphone-nya dan meminta saya sampaikan penolakan langsung kepada Wahyu Sakti Trenggono yang terus mendesaknya untuk bisa bicara langsung kepada saya.

Melalui pembicaraan via handphone Rasyid itu, Trenggono mendesak saya agar bersedia bertemu dengannya hari itu juga. Akhirnya pertemuan pertama saya dengan Wahyu Sakti Trenggono (mitra Abdul Satar) terjadi juga di Opal Cafe, Pukul 18.30 sampai 21.30 Wib Senin 17 Juni 2013.
Pada saat pertemuan itu, Wahyu Sakti Trenggono meminta kami (Rasyid, Hari dan Saya) untuk membantu “mengamankan” PT Telkom, yang saat itu sedang disorot publik karena banyak dugaan korupsi, di antaranya korupsi proyek MPLIK di PT Telkom dan penjualan PT. Telkom Vision kepada Chairul Tandjung/ Trans Corp Grup, yang dinilai rakyat dilakukan  Telkom secara melanggar hukum dan merugikan negara USD 150 juta atau Rp. 1.8 Triliun.

Pada saat itu, Trenggono menawarkan sejumlah uang agar kami mau membantu mengamankan berbagai dugaan korupsi di Telkom yang telah merugikan negara sangat besar. “Abang, mau apa? Sebut saja. Saya punya uang lebih Rp 4 triliun, cash! Saya juga punya credit line lebih USD 4 miliar. Abang mau apa saja, saya bisa berikan,” kata Trenggono kepada saya malam itu untuk membujuk saya membantu mengamankan korupsi-korupsi di PT Telkom Indonesia Tbk.
Menanggapi penawaran Trengono itu, saya menjawab “Saya punya uang Rp 4 juta di ATM BCA. Saya tidak punya credit line miliaran dollar Amerika seperti Mas Trenggono, tapi maaf, saya tidak butuh apa-apa”. Mendengar jawaban saya, Trenggono langsung berdiri sambil memekikan “Allahu Akbar!” sambil memeluk saya, Mas Trenggono mengatakan “Inilah Saudara saya yang saya cari-cari selama ini”.

Itulah sekelumit fakta awal pertemuan saya dengan Trenggono dan tak lama kemudian dengan Abdul Satar, yang merupakan mitra Trenggono. Dari pertemuan di Opal Cafe, Tebet Green, Jakarta Selatan, terjadilah hubungan ‘persaudaraan’ antara saya dengan Mas Trenggono dan Abdul Satar, hingga hari ini.
Pertemuan berikutnya intens terjadi, di mana dari puluhan kali pertemuan kami terutama di kantor Mas Trenggono dan Satar MT Building Jl.MT Haryono, Trenggono dan Satar mengajak kami untuk mendirikan media online ASATUNEWS yang pada awalnya direncanakan Trenggono dan Satar harus dapat mengalahkan kompetitor seperti Detik.news, Vivanews dan lain-lain. Saya, Hari dan Abdullah Rasyid diminta untuk membantu terwujudnya rencana itu.
Satar dan Trenggono berulang kali mengatakan bahwa mereka ingin membesarkan Asatunews yang baru berdiri itu. Berapapun biayanya akan mereka siapkan. Dalam dua tahun Asatunews harus mampu mengalahkan detik.news dan dalam 5 tahun akan mengalahkan Vivanews.

Dalam berbagai meeting mengenai perusahaan PT Asatu Media Perdana Bangsa, Trenggono dan Satar selalu mengulangi ambisi mereka tersebut. “Asatunews harus bisa menjadi holding company di mana berbagai perusahaan media dan media content berada di dalamnya”. Kalimat ini selalu diulang-ulang oleh Trenggono dan Satar. Termasuk rencana pendirian media televisi nasional yang nantinya berada di dalan Holding Company Asatunews.

Konsekuensinya, kami diminta untuk mencari staf redaksi terbaik di Indonesia. Kami diminta untuk membentuk organisasi perusahaan yang lengkap secepatnya. Untuk kantor asatunews, Trenggono dan Satar menyewakan sebuah rumah berlantai dua di Jalan Tebet Barat Dalam V Nomor 26 Tebet Jakarta Selatan. (Tempat Kejadian Perkara/ TKP rekayasa kasus “pemerasan’ oleh Edi Syahputra terhadap PT Telkom disebutkan terjadi. Sebuah kasus yang saya tahu persis adalah rekayasa dari pihak Telkom sendiri, dengan memberikan laporan palsu atau keterangan tak benar kepada Polda Metro Jaya.

Atas permintaan Trenggono dan Satar yang berulang-ulang ditekannya, organisasi Asatunews yang baru berdiri menjadi gemuk. Susunan organisasi redaksi dan perushaan hampir sempurna. Namun, konskuensinya, biaya operasional menjadi besar sedangkan pendapatan terutama iklan belum ada. Trenggono dan Satar selalu menekankan biaya tidak menjadi masalah. Berapapun akan disiapkan, yang penting rencana menjadikan Asatunews terbesar dapat terwujud.
Namun, kenyataannya pada bulan ketiga dan seterusnya, Trenggono dan Satar selalu mentransfer atau memberikan biaya operasional kurang dari seharusnya, juga sering terlambat yang mengakibatkan karyawan tidak nyaman bekerja dan satu per satu keluar dari Asatunews karena gaji sering terlambat. Meski begitu, kami dipaksa untuk merekrut staf baru lagi.

Kondisi ini berlangsug terus-menerus hingga utang perusahaan kepada banyak pihak menumpuk termasuk kepada karyawan sendiri seperti Santika yang mencapai Rp 50 juta dan kepada karyawan lain (utang gaji dll ratusan juta rupiah). Puncaknya pada Mei-Juni 2014 di mana para karyawan asatunews tidak lagi gajian dan untuk mengatasinya, terpaksa harus meminjam uang kemana-mana. Trenggono dan Satar tidak lagi mentransfer uang operasional. Pada Juli – Agustus – September 2014 perusahaan terpaksa gadaikan mobil operasional. Hingga akhirnya sebagian karyawan di rumahkan dan tidak mendapat gaji dan THR. sebagian malah diberhentikan.
Pada awal Oktober 2014 tiba, Satar kirim sms mengajak bertemu dan menyerahkan sebagian uang untuk yang menjadi komitmen Trenggono dan Satar sejak pertama kali berniat mendirikan asatunews. Penyerahan uang dua kali yang dilakukan Satar melalui saya untuk Asatunews masing-masing Rp50 juta dan Rp275 juta.

Saya tahu skenario rekayasa kasus pidana atau kriminalisasi terhadap saya. Ada informasi, nasib saya juga akan dijadikan seperti Edi Syahputra, Ibnu Misbakhul Hayat, Hari Koeshardjono atau bahkan seperti Anas Urbaningrum dan Antasari Azhar, di mana opini palsu diciptakan secara masif dan terus menerus tanpa ada perimbangan berita yang sebenarnya.
Seiring dengan itu, kesalahan saya selaku manusia biasa akan dikorek-korek, dicari-dicari sampai ketemu dan jika tak ketemu maka akan diciptakan kejahatan fiktif di mana saya harus dihukum penjara atau dimatikan di penjara atas perintah orang-orang tertentu. Alangkah malangnya nasib Bangsa dan Negara Indonesia yang tercinta, di mana konstitusi dan mukaddimah UUD 1945 tegas menyatakan Indonesia adalah negara berdasarkan hukum, bukan kekuasaan.


Demikian disampaikan.

Semarang, 01 Nopember 2014

Semoga Allah SWT senantiasa bersama kita. Amiin YRA
Raden Nuh


Friday, September 12, 2014

Menhub: Pameran Transportasi Buka Peluang Investor

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengelar pameran transportasi bertema 'Masa Depan Transportasi Indonesia' di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (10/9). Acara yang digelar untuk menyambut hari Perhubungan Nasional ini diyakini bakal membuka peluang investor untuk mendukung peningkatan transportasi.
 

"Kita semua tentu mengetahui bahwa transportasi merupakan hajat hidup orang banyak dan akan berpengaruh pada sisi kehidupan yang lain," ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Adapun target dari penyelenggaraan pameran transportasi ini untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat umum dan juga kalangan investor.
"Agar masyarakat tahu perkembangan transportasi di negeri kita dengan lebih jelas lagi. Kita berharap pameran ini bisa menjadi penghubung informasi-informasi baru di bidang transportasi," terang dia.
Dari pameran ini pula bisa membuka peluang investor untuk mengetahui lebih jauh lagi seluruh moda transportasi yang ada di Indonesia, sehingga membuka peluang tertariknya para investor untuk melakukan investasi.

"Masih banyak peluang investasi di bidang transportasi seperti pada MRT (mass rapit transit), monorel, bus rapit transit (BRT), dan juga kereta api," sebut dia.
Dalam pameran yang berlangsung 10 hingga 12 September 2014 ini diikuti 45 perusahaan. Selain pameran, ada juga seminar-seminar terkait transportasi. Peserta pameran diantaranya PT Garuda Indonesia, PT Citilink Indonesia, PT Angkasa Pura II, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), MRT Jakarta, PT Jasa Raharja, PT Jasa Raharja Putra, PT ASDP Feri Indonesia, Blue Bird Taksi, Borobudur Taksi, dan Daytrans travel. (chi/jpnn)

Cewek-cewek Seksi Kampanye Safety Belt dengan Cara yang Menggoda

Cewek-cewek Seksi Kampanye Safety Belt dengan Cara yang Menggoda 

 

Pentingnya sabuk pengaman (safety belt) memang kurang banyak disadari oleh beberapa pengendara ya Bro-sis. Sepertinya bagi sebagian kalangan, safety belt hanyalah sebagai pengganggu kenyamanan berkendara. Padahal, sabuk pengaman menjadi sebuah faktor paling penting ketika terjadi kecelakaan.

Nah, di Rumania, beberapa cewek seksi mencoba mengkampanyekan pentingnya menggunakan sabuk pengaman sebagai sebuah sarana yang wajib dikenakan saat berkendara. Uniknya, kebanyakan dari mereka menggunakan keseksian bagian dadanya untuk mengkampanyekan aktivitas yang mereka beri nama #seatbeltb00bing.

Kampanye ini mereka lakukan langsung di sosial media berupa twitter, facebook, instagram, dan beberapa lainnya. Efeknya, banyak yang akhirnya menyadari kegunaan sabuk pengaman itu sangat penting, terutapa kaum pria. Apakah gara-gara yang mengkampanyekan wanita seksi ya? langsung aja deh simak videonya...


800.000 SPBU Asing akan Kuasai Indonesia?

Ekspansi Kapitalisme Besar-besaran, 800.000 SPBU Asing akan Kuasai Indonesia?

http://asaberita.blogspot.com/2014/09/800000-spbu-asing-akan-kuasai-indonesia.html Suara Pembaruan - Hingga saat ini, 40 perusahaan asing sudah memegang izin prinsip pendirian stasiun pengisian bahan baker umum (SPBU). Masing-masing perusahaan memiliki hak mendirikan 20.000 SPBU.

“Itu artinya, sejumlah 800.000 SPBU milik asing akan menguasai Indonesia. Bayangkan, nantinya seluruh kebutuhan minyak harus dibeli di perusahaan asing dan asing akan menguasai seluruh produksi Indonesia dari hulu ke hilir, termasuk warung-warung," kata pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Revrisond Baswir, yang akrab disapa Sony.

Jadi katanya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, didukung atau ditolak, juga merupakan pertarungan antarkelompok kapitalis asing di Indonesia.
Dikatakan, bebas subsidi BBM artinya bangsa Indonesia dipaksa konversi ke BBM produk asing pertamax.

“Maka, SPBU milik Cevron, Shell, Petronas akan merajalela di negeri ini. Dari sini terlihat jelas, jika harga BBM dinaikkan, siapa yang dirugikan dan siapa sebaliknya yang diuntungkan,” katanya.

"Inilah ekspansi kapitalisme besar-besaran. Jadi negara sudah kalah dalam dalam konteks perekonomian. Negara tidak lagi menguasai sumber-sumber alam, bahkan untuk mengaturnya saja tidak akan bisa. Ketika alat produksi dikuasai asing maka kekuatan politik dan kekuatan legal jelas dikuasai kapitalisme," urainya.

Kaum kapitalis inilah yang ada dibalik amandemen UU KPK.
"Ada proses pelumpuhan lembaga negara. Itu akan merebak ke BPK dan banyak lagi. Jadi negara ini sudah tidak mampu melindungi diri sendiri, apalagi melindungi rakyat," tegasnya.



Baca juga:
- Pameran Kelistrikan Terbesar 2014 segera di helat

Friday, June 27, 2014

Tak terbukti kampanye hitam, kasus Wiranto ditutup Bawaslu





Tak terbukti kampanye hitam, kasus Wiranto ditutup Bawaslu 
Di kutip dari Merdeka.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan menutup kasus mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) TNI Wiranto. Sebelumnya Wiranto dilaporkan kuasa hukum Prabowo - Hatta Habiburokhman karena diduga melakukan kampanye hitam dengan mengatakan Prabowo melakukan penculikan aktivis 1998.

"Kami hentikan kasus ini, Wiranto tak ada kampanye hitam makanya tidak bisa dikategorikan sebagai kampanye. Bawaslu harus mencocokkan dengan UU pemilu dan tak bisa melampaui walaupun ini tidak memuaskan bagi pelapor," kata Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak, di kantor Bawaslu, Jl Thamrin Jakarta, Rabu (25/6).

Bawaslu menjelaskan, saat menyatakan hal tersebut purnawirawan jenderal bintang 4 itu memposisikan dirinya sebagai mantan pimpinan militer. Dia berniat meluruskan persoalan tersebut bukan berniat mempolitisir.

"Wiranto secara tegas menyatakan sebagai mantan Pangab dalam rangka menjawab desakan publik yang meminta dia menjelaskan soal DKP atas pernyataan Prabowo saat debat capres. Makanya oleh sebab itu, dia meluruskan itu," terang dia.

Selain itu, Bawaslu juga mengimbau kepada pihak yang merasa dirugikan oleh pernyataan Ketua Umum Partai Hanura tersebut agar mengambil langkah hukum. Tindakan Wiranto tak masuk pelanggaran pemilu.

"Kalau misalnya mereka merasa dirugikan maka mereka bisa ambil langkah hukum. Karena ini tidak masuk kategori pelanggaran pidana pemilu," pungkas dia. 




Tuesday, June 24, 2014

Telah terbit Majalah Listrik Indonesia Edisi 40

Telah terbit Majalah Listrik Indonesia Edisi 40 25 Juni - 25 Juli 2014 

Majalah tentang Referensi Listrik & Energi

Segera berlangganan dan dapatkan harga menarik dengan menggunakan form di bawah ini.


Form Berlangganan & Iklan Majalah Listrik Indonesia


Dan jangan lewatkan juga untuk segera mendaftarkan perusahaan Anda di Pameran Kelistrikan Terbesar 2014 di JCC Jakarta. Baca selengkapnya disini


Di bulan September, tepat di Hari Perhubungan Nasional, Kementrian Perhubungan Republik Indonesia juga menyelenggarakan Pameran Transportasi Indonesia 2014 yang mengusung tema " Masa Depan Transportasi Indonesia ". 
Baca informasi lengkap disini





Wednesday, June 4, 2014

Penjual Smartphone Supercopy Bisa Terancam Pidana


Smartphone Supercopy
Handphone Supercopy

Liputan6.com, Jakarta - Ponsel pintar bajakan dengan desain dan bentuk yang sangat menyerupai aslinya marak dijajakan di pasar Tanah Air. Meskipun menyerupai asli, produk tiruan itu tetap memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan produk aslinya.

Para penjual produk bajakan itu kini semakin marak dan tak segan mencantumkan keterangan bahwa produk mereka merupakan barang bajakan. Label 'supercopy' menjadi petunjuk jelas bahwa produk yang dijajakannya hanya tiruan semata.

Meskipun sudah banyak beredar di pasar smartphone Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku bahwa produk itu tak mengikuti proses uji laboratorium uji milik Dirjen Perangkat Pos dan Telekomunikasi (Postel).

Pengujian dan sertifikasi Postel ialah standar kelayakan produk yang akan dijual di Indonesia. Bahkan, Pihak Kominfo menyatakan produk itu masuk ke pasar Indonesia sebagai barang ilegal.

"Ponsel supercopy itu tidak melalui proses uji di Postel. Mereka masukkan produknya bisa dibilang dengan cara ilegal," ungkap Ismail Chawidu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo.

Dihubungi tim Tekno Liputan6.com melalui saluran telepon, Ismail juga mengaku bahwa penjual produk supercopy tersebut bisa terancam hukuman pidana.

"Itu kan tindakan pembajakan dan tentunya ilegal. Bahkan, mereka juga ada yang membajak label sertifikasi Postel yang tercantum di handset, dengan begitu jelas si penjual otomatis terancam pidana," tambahnya.

Ke depannya, Ismail mengatakan pihaknya akan berusaha menggandeng banyak pihak untuk menekan jumlah peredaran ponsel bajakan yang beredar. Sebab, hal itu dianggap bisa merugikan masyarakat Indonesia.

"Semoga nantinya semakin gencar melakukan razia terhadap ponsel bajakan itu. Bagaimanapun, ponsel bajakan yang beredar bebas kan bisa merugikan masyarakat, itu yang kita hindari," pungkas Ismail.
(Dewi Widya Ningrum) ;


Liputan6.com, Jakarta - Ponsel pintar bajakan dengan desain dan bentuk yang sangat menyerupai aslinya marak dijajakan di pasar Tanah Air. Meskipun menyerupai asli, produk tiruan itu tetap memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan produk aslinya.

Para penjual produk bajakan itu kini semakin marak dan tak segan mencantumkan keterangan bahwa produk mereka merupakan barang bajakan. Label 'supercopy' menjadi petunjuk jelas bahwa produk yang dijajakannya hanya tiruan semata.

Meskipun sudah banyak beredar di pasar smartphone Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku bahwa produk itu tak mengikuti proses uji laboratorium uji milik Dirjen Perangkat Pos dan Telekomunikasi (Postel).

Pengujian dan sertifikasi Postel ialah standar kelayakan produk yang akan dijual di Indonesia. Bahkan, Pihak Kominfo menyatakan produk itu masuk ke pasar Indonesia sebagai barang ilegal.

"Ponsel supercopy itu tidak melalui proses uji di Postel. Mereka masukkan produknya bisa dibilang dengan cara ilegal," ungkap Ismail Chawidu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo.

Dihubungi tim Tekno Liputan6.com melalui saluran telepon, Ismail juga mengaku bahwa penjual produk supercopy tersebut bisa terancam hukuman pidana.

"Itu kan tindakan pembajakan dan tentunya ilegal. Bahkan, mereka juga ada yang membajak label sertifikasi Postel yang tercantum di handset, dengan begitu jelas si penjual otomatis terancam pidana," tambahnya.

Ke depannya, Ismail mengatakan pihaknya akan berusaha menggandeng banyak pihak untuk menekan jumlah peredaran ponsel bajakan yang beredar. Sebab, hal itu dianggap bisa merugikan masyarakat Indonesia.

"Semoga nantinya semakin gencar melakukan razia terhadap ponsel bajakan itu. Bagaimanapun, ponsel bajakan yang beredar bebas kan bisa merugikan masyarakat, itu yang kita hindari," pungkas Ismail.

(Dewi Widya Ningrum) ; - See more at: http://tekno.liputan6.com/read/2058105/penjual-smartphone-supercopy-bisa-terancam-pidana#sthash.ofLkcBN5.dpuf