Next Event :

Pameran Transportasi Terbesar Indonesia 2014 at SMESCO Convention Center, Jakarta

Next Event

Pameran Kelistrikan Terbesar Indonesia 2014 at Jakarta Convention Center, Jakarta

Hi There

We also doing more variety of advertising, such as Congrat Ads in Media. Please fell free to contact us for more information. Regards : Hafid Joe

Hi There

You need an Event Organizer ? We are the answer. Please fell free to contact us for more information. Regards : Hafid Joe

Wednesday, May 7, 2014

BENTAKAN DAPAT MERUSAK MILIARAN SEL OTAK ANAK ?

BENTAKAN DAPAT MERUSAK MILIARAN SEL OTAK ANAK ?

Banyak orang tua yang menginginkan anak menjadi sosok yang baik dan patuh. Namun di sisi lain, anak perlu mempunyai rasa kepercayaan diri dan berani mencoba hal-hal baru. Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang tidak mengetahui kepribadian anak juga bisa di pengaruhi pola didikan pada masa tumbuh kembangnya. 

 

 

Menyebabkan Perilaku Negatif

  Di sadari atau tidak, terkadang orang tua mendidik anak dan mengajarkan disiplin dengan cara membentak atau berbicara terlalu keras. Cara ini sebenarnya tidak tepat. Riset yang di lakukan oleh Lise Gilot dari fakultas kedokteran Chicago, Amerika Serikat menunjukkan bahwa satu bentakan dapat  merusak miliaran sel otak anak.
  Lebih-lebih bila pola didikan dengan bentakan dan teriakan di tujukan pada usia golden age atau sekitar 2-6 tahun, pertumbuhan otak bisa terhambat. Sel otak yang baru tumbuh bisa gugur bila anak mendapatkan paparan suara bentakan dari orang tua. Meskipun dalam kepala otak terdapat lebih dari 10 triliun sel otak yang tumbuh, kerusakan otak pada anak tersebut dapat bersifat menetap atau permanen.
  Apakah anak Anda terlalu pemalu atau justru anak terlalu pemberani sehingga terkesan bengal?  Hal ini bisa jadi akibat kerusakan otak akibat pola didik yang kurang tepat. Ya, bentakan orang tua bisa menyebabkan dampak negatif berupa perilaku anak yang terlihat kurang wajar. Kata-kata kasar, merendahkan, atau teriakan dari orang tua dapat menyebabkan pola pikir anak tidak optimal karena kerusakan sel otak. Dalam jangka panjang, anak-anak yang mempunyai kerusakan otak biasanya ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Misalnya, kesulitan berfikir logis, banyak melamun, emosional, atau mudah depresi. Saat dewasa, anak juga bisa merasa rendah diri, pemarah, peragu, egois, keras kepala, tertutup dan bersikap tidak peduli pada hal-hal di sekelilingnya. 
Kenapa hal ini terjadi?
Kerusakan sel sel otak yang terjadi pada masa kanak-kanak bisa membuat tidak semua sel otak berfungsi secara aktif. Dengan kata lain, pengendalian yang di lakukan otak tidak berjalan dengan sempurna.
BENTAKAN DAPAT MERUSAK MILIARAN SEL OTAK ANAK ?
Cara Menangani
  Mendidik anak memang ridak mudah, dan membutuhkan kesabaran ekstra tinggi. Jika Anda ingin anak berperilaku baik, didiklah anak dengan penuh kasih. Contoh, berbicaralah dengan lembut kepada anak.

Namun, saat di perlukan ketegasan, Anda bisa bersikap tegas, hindari menggunakan nada tinggi, bentakan atau marah-marah. Satu hal yang perlu di sadari, pola pikir anak belum bisa menyamai pola pikir Anda. Anda pun perlu membimbing anak tahap demi tahap dalam proses perkembangannya. Jika anak melakukan kesalahan, hal itu wajar. Anda bisa menegurnya dan mengatakan bahwa hal yang di lakukan adalah salah. Berikanlah contoh yang baik pada anak, anak akan meniru orang tuanya. Ya, bagi anak, orang tua adalah salah satu sosok idola pada masa awal kehidupannya.
-Hindari menyalahkan atau merendahkan anak.
 Jika anak melakukan hal yang tidak wajar, tanyakan alasan di balik perilakunya yang negatif. Biarkan anak belajar mengungkapkan pemikirannya. Anak akan merasa lebih di hargai. Anda pun sebagai orang tua akan lebih di hormati.

Apabila anak membangkang meskipun Anda telah menegurdan menjelaskan, berikan hukuman sederhana. Misalnya meminta anak duduk di salah satu sudut ruangan selama beberapa saat. Selain itu, Andabisa memberikan hukuman lain seperti larangan menonton televisi atau bermain games.

Sebaiknya Anda jangan pernah menyerah dalam mendidik anak. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Anda ketika mendapat anugerah untuk mendidik buah hati tercinta. Akan menjadi kebanggaan bagi Anda sebagai orang tua ketika anak-anak menjadi sosok yang yang besar di kemudian hari nanti. [*hfd]