Seiring berkembangnya teknologi Visual, penggunaan alat-alat visual pun meningkat untuk menarik perhatian pengunjung dan kesempurnaan sebuah acara. Baik itu acara resmi maupun non resmi, seperti:
Acara Weding
Acara Meeting & Gathering
Acara Launching Produk
Acara Konser dll
Unilumin merupakan sebuah produk kelas dunia yang memproduksi Modul LED Visual untuk Videotron. Dengan ukuran mulai P1,5 s.d P10 dst
Organisasi elit, yang bertemu setiap tahunnya baik Eropa, Amerika Serikat atau Kanada ini terdiri dari beberapa anggota “kelas berat” yang paling kuat dari dunia industri, perbankan, politik, royalti, akademisi dan teknologi.
Kelompok dan organisasi Bilderberger Group.
Kelompok mereka adalah orang-orang kaya dunia yang berkiblat ke dunia barat. Milai dari bangsawan atau aristocrat kaya raya, hingga pengusaha yang memiliki multi perusahaan di dunia.
Orang kaya-raya dibawah mereka sudah tak masuk dalam kelompok elite nomer wahid ini. Orang-orang dibawahnya adalah orang-orang dengan kekayaan kira-kira dibawah urutan seratus dunia.
Mereka juga mengontrol pengusaha-pengusaha dunia dan menjadikan pengusaha-pengusaha yang tunduk pada mereka menjadi kepala negara, presiden atau perdana menteri.
Mereka tak mau merestui jika yang diangkat menjadi kepala negara adalah yang tak berkiblat ke Barat. Mereka akan menggunakan segala cara untuk menjegalnya melalui intelijen yang pro-terhadap mereka, yaitu CIA, FBI, Mossad, M16 dan intelijen pro-barat lainnya. Intelijen adalah alat mereka, namun sebagai kedok sebagai alat negara.
Ratu Beatrix tiba di pertemuan kelompok rahasia atau secret society “The Bilderberg” (Infowars.com).
Pada masa lalu saat presiden Susilo Bambang Yudhoyono naik sebagai presiden, para elite dunia sempat tak menyetujuinya, dan mengerahkan teroris di Indonesia.
Maka terjadilah pengeboman di Bali dan juga pengeboman terhadap hotel mereka sendiri di Jakarta, Hotel Marriott. Kepala pemerintahan akan digoyang habis-habisan, dan terkesan oleh rakyatnya agar presiden selalu salah dan tak memuaskan rakyatnya.
Akhirnya setelah SBY melunak, tekanan dari mereka berkurang secara signifikan. Hal itu disampaikan oleh Wayne Madsen seorang jurnalis investigasi (Investigative journalist) saat wawancara melalui televisi nasional Russia, RT. (lihat video: CIA dalang dibalik Bom Bali, Bom Hotel Marriott dan Lainnya)
Tahun 2013 lalu, orang-orang seperti Jeff Bezos, Timothy Geithner, Christine Lagarde, Henry Kissinger, juga Ratu Beatrix dari Belanda dan Perdana Menteri Inggris David Cameron semuanya hadir.
Wayne Madsen, seorang investigative journalist saat diwawancara oleh tv Russia RT tentang sejumlah pengeboman di Indonesia (RT via Youtube).
Sementara itu media mainstream biasanya gagal untuk menuntut liputan pers terhadap Bilderberg ini – karakteristik kelompok mainstream media yang hanya sebagai “toko yang berbicara” seperti CNN, CNBC, ABC, BBC, Aljazeera dan FOXnews – adalah contoh mainstream media yang tak terhitung dari organisasi yang mereka memiliki dampak langsung terhadap kebijakan global.
Sedangkan media yang bersebrangan dan telah didokumentasikan dalam beberapa tahun terakhir ini, mengarah ke tuduhan bahwa kelompok ini pada dasarnya tidak demokratis di alam masa kini.
Hal ini telah menyebabkan demonstrasi anti-Bilderberg yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tahun lalu di Watford, Inggris ketika ribuan orang menghadiri acara yang digelar di lapangan Grove Hotel, di mana Bilderberg melaksanakan pertemuan.
Pada tahun 2010 lalu, mantan Sekretaris Jenderal NATO dan anggota Bilderberg Willy Claes, mengakui bahwa peserta Bilderberg diberi mandat untuk melaksanakan keputusan kebijakan yang telah dirumuskan dalam pertemuan itu.
Ada banyak sekali contoh lain bagaimana Bilderberg telah mempengaruhi peristiwa-peristiwa global besar dari masa lalu hingga waktu ke depan, memilih Presiden dan Perdana Menteri dunia secara teratur (termasuk Indonesia – adm) dengan menghancurkan dan melakukan penghinaan bagi proses demokrasi di dunia.
Tiga calon presiden Indonesia periode 2014-2019. Foto atas: Pengusaha papan atas Indonesia, Prabowo (kiri) dari Gerindra dan Bakrie (kanan) dari Golkar yang keduanya adalah anak didik dari diktator pada masa “New Order” Suharto. Foto bawah: Calon presiden Joko Widodo dari PDI-P, pengusaha furnitur yang sederhana, mulai dikenal setelah menjadi walikota Solo dan berhasil menyabet gelar sebagai walikota terbaik nomer tiga sejagat, kini menjadi Gubernur Jakarta dan juga maju sebagai calon Presiden Indonesia atas desakan rakyat dari Aceh hingga Papua.
Mereka akan memenangkan pemimpin yang pro-Barat, dan berusaha menekan negara-negara dunia ketiga bahkan negara kaya alamnya agar tak menjadi negara hebat layaknya negara-negara mereka
Mereka melakukannya agar negara yang telah diagendakan agar selalu tergantung dengan mereka itu, selalu terpuruk dan tergantung dengan mereka.
Hal itu mereka lakukan supaya negara-negara itu mudah untuk mereka dikendalikan.
Dalam beberapa tahun belakangan, telah terjadi “penumbangan pemimpin-pemimpin pemerintahan di dunia”, khususnya di Timur Tengah yang dikenal dengan istilah “Arab Springs”.
Para pengamat dan peneliti geo-politik dan pakar konspirasi berpendapat sama, semua itu adalah skenario dari Bilderberg yang telah direncanakan sebelumnya, dengan bantuan antek, cell (sel) dan kelompok terorrist berkedok agama yang mereka pelihara sebagai aset mereka.
Tahun 2013 lalu, pengacara Italia Alfonso Luigi Marra meminta agar Jaksa Penuntut Umum dari Roma menyelidiki organisasi klandestin untuk kegiatan kriminal.
Ia mempertanyakan apakah pada pertemuan Bilderberg tahun 2011 di Swiss telah menyebabkan pemilihan Mario Monti sebagai Perdana Menteri Italia. Pada tahun 2009, ketua Bilderberg Étienne Davignon bahkan membual tentang bagaimana mata uang tunggal Eropa, Euro, adalah gagasan dari Bilderberg Group.
Mata Uang Euro Dibuat Oleh Kelompok Bilderberger
Mata uang Euro digagas dan dibuat oleh Maurice Strong, ia dulunya pernah menjadi Sekjen PBB periode 1972. Dan penggagas konferensi lingkungan hidup pada tahun 1992 di Rio de Janeiro.
Ia adalah serigala berbulu domba, yang mengatasnamakan lingkungan hidup agar mendapat keuntungan yang tak terkira dan kemudian dapat mengontrol dunia, dengan menggeser berfikir masyarakat dunia tentang Go Green, yang kini sebagai bisnis utamanya.
Maurice Strong juga seorang Bilderberger, bilyuner dan pengusaha multi bilyuner minyak dunia. Dia juga menjual-belikan surat izin karbon polusi ke semua perusahaan sedunia jika ada yang ingin tetap membuat polusi.
Ia juga terlibat skandal di PBB tentang penjualan minyak dunia lalu disubsidikan ke bahan makanan untuk negara yang sedang kelaparan, skandal ini dikenal dengan nama oil-for-food scandal.
Lalu diapun berhenti dari PBB dan kemudian pindah dan menetap di Beijing, Cina sejak tahun 2005 lalu. Sebenarnya, Maurice Strong adalah manusia tanpa negara, karena dia dapat pindah kemana saja dia mau.
Namun dia memilih ke Cina, karena disana industri dan pabrik paling banyak dan telah maju. Di Cina ternyata dia juga berinvestasi ke banyak industri termasuk sebagai pemodal merk mobil Cina, Chery, yang mempunyai market tak hanya di Cina tapi juga di benua Amerika. Mobil ini dapat bersaing dengan mobil lainnya karena harganya yang murah.
Ternyata, seorang yang dikenal sebagai aktifis lingkungan justru mambuat perusahaan mobil yang pasti mencemari lingkungan dan berdampak mengeluarkan polusi udara dan polusi suara.
Jesse Vantura, seorang ahli konspirasi dikabari tentang hal tersebut. Ia tetap mencari siapa yang pernah dekat dengan Maurice Strong dan menetap di Amerika. Jesse pun dikenalkan dengan seorang bernama George Hunt, seorang environmental whistleblower.
Whistleblower adalah seseorang yang melaporkan perbuatan yang berindikasi tindak pidana atau perbuatan ilegal. Namun dalam kasus yang satu ini berhubungan dengan lingkungan. George Hunt menemui Maurice Strong pada tahun 1987.
Pada Kongres PBB pada saat itu mengangkat masalah tentang lingkungan hidup. Dan Maurice Strong mempunyai andil disana dengan semua agenda dan konsepnya.
Jadi menurutnya, konspirasi global warming ini bukan masalah pencemaran lingkungan akibat karbondioksida atau lainnya, namun hanya karena uang. Lalu uang ini akan digunakan untuk dapat menguasai dunia.
Ini bukan masalah hanya menguasai negara ataupun sebuah wilayah, tapi ini masalah agar dapat menguasai dunia secara global, New World Order.
Ia juga mendekati para aristocrat dunia terutama di Eropa, yaitu para raja-raja dan ratu-ratu Eropa agar berinvestasi untuk mengambil keuntungan di bidang ligkungan hidup melalui bank-bank besar Eropa. Lalu, Maurice Strong mempunyai rencana untuk membuat bank-bank menjadi satu untuk mengurusi tentang masalah lingkungan hidup dan menglolanya (World Conservation Bank).
Dari satu bank besar tersebut, maka diusulkan untuk memiliki suatu mata uang sebagai patokannya. Namun mata uang itu harus independen dan bukan mata uang yang telah ada.
Akhirnya terciptalah mata uang Euro sebagai mata uang tandingan baru bagi semua mata uang di negara se-Eropa dan rakyat Eropa mulai meninggalkan mata uangnya yang asli.
Bersatunya mata uang tersebut sebagai salah satu agendanya yang berada dalam satu komando, New World Order bank. Ini belum merupakan monopoli, tapi ini adalah suatu bentuk “kerjasama”.
Tapi dalam agenda jangka panjangnya, Maurice Strong berencana untuk mengganti mata uang tandingan Euro, terutama terhadap dollar Amerika.
Dan itu semua berkat lobbynya di PBB, tempat dimana dia dulunya dibesarkan. Kini skandal tentang global warming ini disebut juga dengan istilah “the Climategate.”
Padahal, jika masing-masing negara Eropa tetap menggunakan mata uangnya masing-masing, maka mereka akan lebih kuat saat menghadapi krisis dunia. Bukan seperti sekarang, ketika dunia dilanda krisis ekonomi, maka seluruh negara Eropa terseret masuk ke dalam krisis tersebut, karena memiliki mata uang yang sama.
Namun memang itulah yang mereka inginkan, dikala rakyat terkena krisis, namun para bangsawan dan pengusaha tingkat atas tak pernah merasakan krisis itu sendiri.
Kaitan The Bilderberg dan Depopulasi Dunia
Inti dari secret society atau kolompok rahasia ini sebenarnya sudah mengontrol dunia sejak lama sekali, ratusan tahun lalu, namun dengan keberadaan dunia yang canggih seperti internet, keberadaan mereka lebih mudah tercium.
Dr. Rima Laibow seorang dokter advokat (Natural Medicine Advocate), telah mengetahui dan bertemu dengan salah satu anggota ini tentang salah satu cara menjalani depopulasi ini, yaitu dengan VAKSINASI!
Selain itu, Dr. Rima juga menyatakan:
“Mereka tak ada hubungannya dengan suatu kelompok agama, tak ada hubungannya dengan suatu ras, tak ada hubungannya dengan suatu bangsa, tak ada hubungannya dengan suatu politik apapun atau hubungan lainnya, mereka menggunakan aturan mereka sendiri”, ujar Dr Rima tentang siapa mereka “para elit dunia” ini (lihat video dibawah halaman).
Jadi jika suatu masalah ada hubungan dengan itu semua, maka mereka para penganut satanic ini hanyalah MEMBONCENG! Agar dunia selalu ricuh dan berperang diantara kaum beragama atau believers!
Mereka bahkan membuat kepercayaan-kepercayaan baru, juga membuat kelompok-kelompok baru yang berkedok agama, lalu menaruh diantara mereka (para believers).
Merekalah yang membuat yang tadinya satu menjadi pecah beberapa, merekalah yang membuat yang tadinya rukun menjadi berkelahi, dan mereka telah ada sejak ribuan tahun lamanya.
Kini, mereka adalah kelompok para “Elit Penguasa” yang memiliki pengaruh yang sangat besar dan sangat kuat serta kaya raya, dan yang pastinya: berhati jahat seperti iblis. Dan jumlah mereka sangat sedikit, hanya 120 orang saja.
Mereka adalah pengontrol keuangan dunia dan politik dunia, negara mana yang akan makmur, negara mana yang akan miskin, juga dikontrol oleh mereka.
Tak itu saja, mereka juga dapat mengontrol negara mana yang akan diperangi, suku mana yang akan dimusnahkan, suku mana yang akan dilindungi, negara mana yang akan ricuh, negara mana yang akan terpecah dan lain-lainnya, juga dikontrol oleh mereka.
Mereka jugalah yang memiliki kekuatan dunia, mereka menguasai industri farmasi dan obat-obatan dunia, mereka yang menguasai perusahaan-perusahaan raksasa dunia mulai dari perusahaan tambang, makanan, minuman hingga media masa di seluruh dunia.
FEMA Trailers at FEMA Camp
Anggota mereka hanya sekitar 120 orang saja, namun begitu kuatnya mereka para pengendali dunia yang terdiri dari para “aristocrat” atau para elite raja, ratu, pengusaha papan atas dan sejenisnya yang sangat berpengaruh di dunia.
Seakan-akan merekalah yang membuat dunia ini berputar, dan mereka layaknya beranggapan seperti tuhan, takkan pernah mati. Namun hanya satu yang belum dapat mereka kontrol, yaitu: Populasi Dunia!
Cara-cara mereka untuk membuat dunia ini menjadi hanya 500 juta jiwa tidaklah mudah, namun agenda ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Dengan membonceng PBB, WHO, IMF, Bank Dunia dan lembaga dunia lainnya, banyak lembaga tersebut juga telah disusupi dan ikut berkolaborasi.
Tak itu saja, mereka juga menggabungkan beberapa kelompok pengusaha dan politikus yang sejalan, bertujuan dan berniat sama dengan mereka, oleh karenanya mereka semakin kuat dan semakin berpengaruh.
Bukti Nyata Ancaman Bilderberg Terhadap Peradaban Manusia
Beberapa pakar dan peneliti telah membeberkan bukti-bukti kongkrit tentang agenda mereka ini dan hal tersebut bukanlah isapan jempol namun suatu realita dan fakta nyata.
FEMA Coffin at FEMA Camp
Adapun beberapa cara untuk mengurangi penduduk dunia adalah:
Melalui peperangan, membuat orang terinfeksi penyakit melalui vaksinasi, menyalurkan racun yang dimakan di dalam makanan kita sehari-hari, meracuni obat-obatan yang dikonsumsi orang sakit dan juga meracuni minuman melalui saluran air (lihat video dibawah).
Mereka juga sebarkan kebanyak negara di dunia baik itu melalui makanan dan minuman serta melalui hewan yang diimpor ataupun berupa chemtrails yang disemprot oleh pesawat di udara.
Bukti tersebut ditambah lagi dengan makin banyaknya dibuat ratusan pemukiman di puluhan lokasi sebagai tempat konsentrasi penduduk yang nantinya akan diisolasi jika terinfeksi penyakit.
Kamp Konsentrasi tersebut bernama “FEMA concentration camp” atau “FEMA Camp“, yang dibuat oleh FEMA yaitu badan penanggulangan bencana milik pemerintah Amerika.
Dan di setiap “FEMA camp” tersebut terdapat pula ribuan box panjang seperti layaknya peti mati, oleh karenanya dinamakan juga sebagai “FEMA Coffins“.
Salah satu bukti lagi keberadaan dan niatan mereka lainnya adalah: adanya “Monumental Instructions for the Post-Apocalypse” (Monumen Petunjuk untuk Hari Kiamat) dan dikenal juga sebagai “stonehenge” versi Amerika.
Monumen itu ada di sebuah bukit kecil di timur laut tandus Georgia telah berdiri monumen paling aneh dan misterius di dunia. (kordinat lokasi via satelit: 34.231984°N 82.894506°W)
Karena berlokasi di Georgia, maka dikenal juga dengan sebutan lain, sebagai ‘Georgia Guidestones’, enam struktur batu ini tingginya16 feet, dengan berat 20 ton ditiap batunya.
Keberadaan FEMA Camp tersebar diseluruh Amerika ini banyak mencaeskan warga AS, akan ada camp konsentrasi sebelum pembantaian?
Memiliki empat pilar batu granit persegi panjang keatas, yang masing-masing pilar dipahat mengenai instruksi dan petunjuk dari kedelapan “bahasa kebudayaan terbesar” diantaranya bahasa hieroglif dari:
Arabic, Cina, Russia, Inggris, Spanyol, Hindi, Hebrew dan Swahili – dengan instruksi agar manusia yang selamat dari bencana besar dapat membangun kembali peradaban baru di Bumi ini dan sama sekali tidak meninggalkan serta melupakan sejarah para leluhur.
Georgia Guidestones
Keempat pilar dibentuk seperti tanda tambah (+ plus) dan mempunyai jarak sekitar 5 meter karenanya pusat tengahnya ada sebuah pilar lagi yang tertulis commandment didindingnya
Lalu diatasnya ditindih oleh batu granit berbentuk buku persegi empat. Jadi semuanya berjumlah 6 buah lempeng batu granit.
Di keempat sisi pada baru granit yang terbaring itu diatasnya, ada petunjuk dengan “bahasa kebudayaan tua” yang sudah lenyap di dunia yaitu:
Bahasa Sanksekerta (Sanskrit)
Yunani Kuno (Classical Greek)
Babylonian Cuneiform
Mesir Kuno (berupa simbol-simbol) atau Egyptian Hieroglyphic.
Apakah instruksi dalam delapan bahasa itu berkaitan dengan ramalan kiamat yang dibaut oleh mereka berupa Depopulasi Dunia?
Tapi yang jelas, bangunan ini didirikan oleh golongan Mansonic, Freemason, Illuminati, kaum pagan dan para pendukung golongan satanic lainnya. Terlihat mereka telah membuat situs ini namun pada sisi tertinggi di bidang datar teratas adalah lambang golongan mereka.
Jadi seakan-akan semua dan seluruh budaya di dunia ini berasal, tunduk dan berawal dari satu sumber yaitu golongan mereka yang ingin mendirikan New World Order (NWO).
Tampak diatas, Monumen Petunjuk untuk Hari Kiamat sudah mulai dicoret-coret oleh para believers
Terbukti mereka berniat mengajarkan faham ini, dan akan berlanjut di kebudayaan manusia berikutnya. Dan pada salah satu section tulisannya tertera bahwa populasi manusia dibawah 500.000.000 jiwa! Beberapa kalimatnya adalah sebagai berikut:
Pada section-4 di monument tertulis sepenggal kalimat:
– Membiarkan semua bangsa memerintah secara internal menyelesaikan sengketa eksternal di pengadilan dunia. (Let all nations rule internally resolving external disputes in a world court)
– Menyatukan umat manusia Bumi dengan bahasa yang baru. (Unite humanity with a living new language) Dan,
– Mempertahankan manusia di bawah 500.000.000 dalam keseimbangan alam yang abadi. (Maintain humanity under 500,000,000 in perpetual balance with nature)
Atau lebih komplitnya:
1. Maintain humanity under 500,000,000 – in perpetual balance with nature. 2. Guide reproduction wisely — improving fitness and diversity. 3. Unite humanity with a living new language. 4. Rule passion — faith — tradition — and all things with tempered reason. 5. Protect people and nations with fair laws and just courts. 6. Let all nations rule internally resolving external disputes in a world court. 7. Avoid petty laws and useless officials. 8. Balance personal rights with social duties. 9. Prize truth — beauty — love — seeking harmony with the infinite. 10. Be not a cancer on the earth — Leave room for nature — Leave room for nature.
Setelah bangunan monumen ini berdiri pada tahun 1979, lalu ditinggalkan begitu saja oleh para kontraktor dan pendirinya. Yang membuat monumen ini bernama samaran R. C. Christian yang disewa oleh Elberton Granite Finishing Company. (foto lain monument)
Di bagian atas, di tengah tablet tertulis:
The Georgia Guidestones
Center cluster erected March 22, 1980
Di bawahnya ada batu granit besar persegi empat, yang ditulis:
Let these be guidestones to an Age of Reason
Pada sis kiri dari tablet, ada tulisan:
Astronomic Features
1. channel through stone indicates celestial pole. 2. horizontal slot indicates annual travel of sun. 3. sunbeam through capstone marks noontime throughout the year
Author: R.C. Christian (a pseudonyn) [sic]
Sponsors: A small group of Americans who seek the Age of Reason
Time Capsule Placed six feet below this spot On To Be Opened on
Selain itu, ada pula skenario yang sangat mungkin mereka lakukan selain beberapa skenario diatas tadi, yaitu skenario akan datangnya Sang Yesus, Mesiah, Imam Mahdi dan sejenisnya, namun direncanakan LEBIH AWAL alias PALSU, yaitu yang dibuat oleh kelompok mereka sendiri.
Caranya? Melalui teknologi terbaru, yaitu teknologi HAARP dan Hologram 3 Dimensi.
Informasi berupa “Tablet” dibawah monumen. Klik untuk memperbesar (resolusi tinggi)
Melalui HAARP, mereka dapat memancarkan frekuensi gelombang radio yang nantinya akan membuat kita dapat mendengar “sesuatu” yang sebenarnya tak ada.
Karena jenis gelombang ini dapat masuk ke dalam otak dan membuat sistim indera pendengaran kita dapat mendengar walau tanpa speaker.
Dan lebih canggihnya lagi, HAARP dapat mengontrol pikiran manusia (Mind Control) tanpa orang tersebut mengetahui. dan lihat video dibawah halamannya disana, wajib! Terutama PART-5! hanya 6 menit)
Lalu, bagaimana dengan pengelihatan kita, jika memang mereka melancarkan tipu daya datangnya “Juru Selamat “diakhir dunia? Mereka menggunakan teknologi visualisasi tercanggih, 3 Dimension Holograpic atau hologram 3 dimensi.
Demonstran pada pertemuan Bilderberg tahun lalu.
Satelit mereka yang banyak dapat memvisualisasikan benda ataupun gambar secara 3 dimensi dilangit setiap negara di dunia.
Sosok tersebut, dengan bantuan teknologi HAARP akan dapat berbicara, walau tanpa speaker. Dan bahasa yang digunakan adalah bahasa ibu, alias bahasa di negara bersangkutan.
Dengan begitu, apapun yang dinyatakan oleh hologram PENIPUAN Sang Juru Selamat, maka umat akan mau berbuat apa saja walau diadu domba sekalipun. Akhirnya, bukannya menciptakan kedamaian, malah akan membuat ricuh dunia bahkan peperangan besar-besaran.
Salah satu pakar yang mengetahui tentang masalah vaksinasi dari agenda depopulasi dunia adalah adalah Dr. Rima Laibow (Natural Medicine Advocate), ia sampai keluar dari AS demi keselamatan dirinya. Saat Jesse mau menemuinya Dr. Rima Laibow sedang berada di Panama, maka Jesse pun ke Panama.
Dr. Rima Laibow mengatakan kepada Jesse tentang semuanya (ada di dalam video dibawah) dan setelah berbincang dengan Jesse, ia juga mengatakan, dari Panama akan langsung kembali terbang ke negara lainnya dan keluar dari Panama demi keamanan dirinya agar tak dilacak oleh agen pemerintah.
Daftar Peserta Pertemuan Bilderberg 2014 Dirilis
Current list of Participants – Status 26 May 2014. Globalist confab reveals this year’s list of participants, set to attend in Copenhagen, Denmark, from May 29 – June 1, 2014
Chairman FRA Castries, Henri de Chairman and CEO, AXA Group
DEU Achleitner, Paul M. Chairman of the Supervisory Board, Deutsche Bank AG DEU Ackermann, Josef Former CEO, Deutsche Bank AG GBR Agius, Marcus Non-Executive Chairman, PA Consulting Group FIN Alahuhta, Matti Member of the Board, KONE; Chairman, Aalto University Foundation GBR Alexander, Helen Chairman, UBM plc USA Alexander, Keith B. Former Commander, U.S. Cyber Command; Former Director, National Security Agency USA Altman, Roger C. Executive Chairman, Evercore FIN Apunen, Matti Director, Finnish Business and Policy Forum EVA DEU Asmussen, Jörg State Secretary of Labour and Social Affairs HUN Bajnai, Gordon Former Prime Minister; Party Leader, Together 2014 GBR Balls, Edward M. Shadow Chancellor of the Exchequer PRT Balsemão, Francisco Pinto Chairman, Impresa SGPS FRA Baroin, François Member of Parliament (UMP); Mayor of Troyes FRA Baverez, Nicolas Partner, Gibson, Dunn & Crutcher LLP USA Berggruen, Nicolas Chairman, Berggruen Institute on Governance ITA Bernabè, Franco Chairman, FB Group SRL DNK Besenbacher, Flemming Chairman, The Carlsberg Group NLD Beurden, Ben van CEO, Royal Dutch Shell plc SWE Bildt, Carl Minister for Foreign Affairs NOR Brandtzæg, Svein Richard President and CEO, Norsk Hydro ASA INT Breedlove, Philip M. Supreme Allied Commander Europe AUT Bronner, Oscar Publisher, Der STANDARD Verlagsgesellschaft m.b.H. SWE Buskhe, Håkan President and CEO, Saab AB TUR Çandar, Cengiz Senior Columnist, Al Monitor and Radikal ESP Cebrián, Juan Luis Executive Chairman, Grupo PRISA FRA Chalendar, Pierre-André de Chairman and CEO, Saint-Gobain CAN Clark, W. Edmund Group President and CEO, TD Bank Group INT Coeuré, Benoît Member of the Executive Board, European Central Bank IRL Coveney, Simon Minister for Agriculture, Food and the Marine GBR Cowper-Coles, Sherard Senior Adviser to the Group Chairman and Group CEO, HSBC Holdings plc BEL Davignon, Etienne Minister of State USA Donilon, Thomas E. Senior Partner, O’Melveny and Myers; Former U.S. National Security Advisor DEU Döpfner, Mathias CEO, Axel Springer SE GBR Dudley, Robert Group Chief Executive, BP plc FIN Ehrnrooth, Henrik Chairman, Caverion Corporation, Otava and Pöyry PLC ITA Elkann, John Chairman, Fiat S.p.A. DEU Enders, Thomas CEO, Airbus Group DNK Federspiel, Ulrik Executive Vice President, Haldor Topsøe A/S USA Feldstein, Martin S. Professor of Economics, Harvard University; President Emeritus, NBER CAN Ferguson, Brian President and CEO, Cenovus Energy Inc. GBR Flint, Douglas J. Group Chairman, HSBC Holdings plc ESP García-Margallo, José Manuel Minister of Foreign Affairs and Cooperation USA Gfoeller, Michael Independent Consultant TUR Göle, Nilüfer Professor of Sociology, École des Hautes Études en Sciences Sociales USA Greenberg, Evan G. Chairman and CEO, ACE Group GBR Greening, Justine Secretary of State for International Development NLD Halberstadt, Victor Professor of Economics, Leiden University USA Hockfield, Susan President Emerita, Massachusetts Institute of Technology NOR Høegh, Leif O. Chairman, Höegh Autoliners AS NOR Høegh, Westye Senior Advisor, Höegh Autoliners AS USA Hoffman, Reid Co-Founder and Executive Chairman, LinkedIn CHN Huang, Yiping Professor of Economics, National School of Development, Peking University USA Jackson, Shirley Ann President, Rensselaer Polytechnic Institute USA Jacobs, Kenneth M. Chairman and CEO, Lazard USA Johnson, James A. Chairman, Johnson Capital Partners USA Karp, Alex CEO, Palantir Technologies USA Katz, Bruce J. Vice President and Co-Director, Metropolitan Policy Program, The Brookings Institution CAN Kenney, Jason T. Minister of Employment and Social Development GBR Kerr, John Deputy Chairman, Scottish Power USA Kissinger, Henry A. Chairman, Kissinger Associates, Inc. USA Kleinfeld, Klaus Chairman and CEO, Alcoa TUR Koç, Mustafa Chairman, Koç Holding A.S. DNK Kragh, Steffen President and CEO, Egmont USA Kravis, Henry R. Co-Chairman and Co-CEO, Kohlberg Kravis Roberts & Co. USA Kravis, Marie-Josée Senior Fellow and Vice Chair, Hudson Institute CHE Kudelski, André Chairman and CEO, Kudelski Group INT Lagarde, Christine Managing Director, International Monetary Fund BEL Leysen, Thomas Chairman of the Board of Directors, KBC Group USA Li, Cheng Director, John L.Thornton China Center,The Brookings Institution SWE Lifvendahl, Tove Political Editor in Chief, Svenska Dagbladet CHN Liu, He Minister, Office of the Central Leading Group on Financial and Economic Affairs PRT Macedo, Paulo Minister of Health FRA Macron, Emmanuel Deputy Secretary General of the Presidency ITA Maggioni, Monica Editor-in-Chief, Rainews24, RAI TV GBR Mandelson, Peter Chairman, Global Counsel LLP USA McAfee, Andrew Principal Research Scientist, Massachusetts Institute of Technology PRT Medeiros, Inês de Member of Parliament, Socialist Party GBR Micklethwait, John Editor-in-Chief, The Economist GRC Mitsotaki, Alexandra Chair, ActionAid Hellas ITA Monti, Mario Senator-for-life; President, Bocconi University USA Mundie, Craig J. Senior Advisor to the CEO, Microsoft Corporation CAN Munroe-Blum, Heather Professor of Medicine and Principal (President) Emerita, McGill University USA Murray, Charles A. W.H. Brady Scholar, American Enterprise Institute for Public Policy Research NLD Netherlands, H.R.H. Princess Beatrix of the ESP Nin Génova, Juan María Deputy Chairman and CEO, CaixaBank FRA Nougayrède, Natalie Director and Executive Editor, Le Monde DNK Olesen, Søren-Peter Professor; Member of the Board of Directors, The Carlsberg Foundation FIN Ollila, Jorma Chairman, Royal Dutch Shell, plc; Chairman, Outokumpu Plc TUR Oran, Umut Deputy Chairman, Republican People’s Party (CHP) GBR Osborne, George Chancellor of the Exchequer FRA Pellerin, Fleur State Secretary for Foreign Trade USA Perle, Richard N. Resident Fellow, American Enterprise Institute USA Petraeus, David H. Chairman, KKR Global Institute CAN Poloz, Stephen S. Governor, Bank of Canada INT Rasmussen, Anders Fogh Secretary General, NATO DNK Rasmussen, Jørgen Huno Chairman of the Board of Trustees, The Lundbeck Foundation INT Reding, Viviane Vice President and Commissioner for Justice, Fundamental Rights and Citizenship, European Commission USA Reed, Kasim Mayor of Atlanta CAN Reisman, Heather M. Chair and CEO, Indigo Books & Music Inc. NOR Reiten, Eivind Chairman, Klaveness Marine Holding AS DEU Röttgen, Norbert Chairman, Foreign Affairs Committee, German Bundestag USA Rubin, Robert E. Co-Chair, Council on Foreign Relations; Former Secretary of the Treasury USA Rumer, Eugene Senior Associate and Director, Russia and Eurasia Program, Carnegie Endowment for International Peace NOR Rynning-Tønnesen, Christian President and CEO, Statkraft AS NLD Samsom, Diederik M. Parliamentary Leader PvdA (Labour Party) GBR Sawers, John Chief, Secret Intelligence Service NLD Scheffer, Paul J. Author; Professor of European Studies, Tilburg University NLD Schippers, Edith Minister of Health, Welfare and Sport USA Schmidt, Eric E. Executive Chairman, Google Inc. AUT Scholten, Rudolf CEO, Oesterreichische Kontrollbank AG USA Shih, Clara CEO and Founder, Hearsay Social FIN Siilasmaa, Risto K. Chairman of the Board of Directors and Interim CEO, Nokia Corporation ESP Spain, H.M. the Queen of USA Spence, A. Michael Professor of Economics, New York University FIN Stadigh, Kari President and CEO, Sampo plc USA Summers, Lawrence H. Charles W. Eliot University Professor, Harvard University IRL Sutherland, Peter D. Chairman, Goldman Sachs International; UN Special Representative for Migration SWE Svanberg, Carl-Henric Chairman, Volvo AB and BP plc TUR Taftalı, A. Ümit Member of the Board, Suna and Inan Kiraç Foundation USA Thiel, Peter A. President, Thiel Capital DNK Topsøe, Henrik Chairman, Haldor Topsøe A/S GRC Tsoukalis, Loukas President, Hellenic Foundation for European and Foreign Policy NOR Ulltveit-Moe, Jens Founder and CEO, Umoe AS INT Üzümcü, Ahmet Director-General, Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons CHE Vasella, Daniel L. Honorary Chairman, Novartis International FIN Wahlroos, Björn Chairman, Sampo plc SWE Wallenberg, Jacob Chairman, Investor AB SWE Wallenberg, Marcus Chairman of the Board of Directors, Skandinaviska Enskilda Banken AB USA Warsh, Kevin M. Distinguished Visiting Fellow and Lecturer, Stanford University GBR Wolf, Martin H. Chief Economics Commentator, The Financial Times USA Wolfensohn, James D. Chairman and CEO, Wolfensohn and Company NLD Zalm, Gerrit Chairman of the Managing Board, ABN-AMRO Bank N.V. GRC Zanias, George Chairman of the Board, National Bank of Greece USA Zoellick, Robert B. Chairman, Board of International Advisors, The Goldman Sachs Group
Keterangan singkatan:
AUT Austria BEL Belgium CAN Canada CHE Switzerland CHN China DEU Germany DNK Denmark ESP Spain FIN Finland FRA France GBR Great Britain GRC Greece HUN Hungary INT International IRL Ireland ITA Italy NLD Netherlands NOR Norway PRT Portugal SWE Sweden TUR Turkey USA United States of America
Infowars analysis note: The official list ends above. What’s important to understand is that there are always members who will be attending, but who don’t want to be included in the list, due to laws such as 18 U.S. Code § 953, otherwise known as the Logan Act, which makes it a felony offense – punishable under federal law with imprisonment of up to three years – for any member of federal or state government to meet with members of a foreign government without the express authority and authorization of the president or congress.
Yesterday, Bilderberg put out a press release detailing the official talking points to be addressed at this year’s meeting. From our research, this is not their primary agenda, but usually one put out to appease the media:
Copenhagen, 26 May 2014 – The 62nd Bilderberg meeting is set to take place from 29 May until 1 June 2014 in Copenhagen, Denmark. A total of around 140 participants from 22 countries have confirmed their attendance. As ever, a diverse group of political leaders and experts from industry, finance, academia and the media have been invited. The list of participants is available on http://www.bilderbergmeetings.org
The key topics for discussion this year include:
• Is the economic recovery sustainable? • Who will pay for the demographics? • Does privacy exist? • How special is the relationship in intelligence sharing? • Big shifts in technology and jobs • The future of democracy and the middle class trap • China’s political and economic outlook • The new architecture of the Middle East • Ukraine • What next for Europe? • Current events
Founded in 1954, Bilderberg is an annual conference designed to foster dialogue between Europe and North America. Every year, between 120-150 political leaders and experts from industry, finance, academia and the media are invited to take part in the conference. About two thirds of the participants come from Europe and the rest from North America; approximately one third from politics and government and the rest from other fields.
The conference is a forum for informal discussions about major issues facing the world. The meetings are held under the Chatham House Rule, which states that participants are free to use the information received, but neither the identity nor the affiliation of the speaker(s) nor of any other participant may be revealed.
Thanks to the private nature of the conference, the participants are not bound by the conventions of their office or by pre-agreed positions. As such, they can take time to listen, reflect and gather insights.
There is no desired outcome, no resolutions are proposed, no votes are taken, and no policy statements are issued.
Paul Joseph Watson’s latest article revealing this year’s agenda from inside sources.
The 2014 Bilderberg meeting in Copenhagen, Denmark is taking place amidst a climate of panic for many of the 120 globalists set to attend the secretive confab, with Russia’s intransigence on the crisis in Ukraine and the anti-EU revolution sweeping Europe posing a serious threat to the unipolar world order Bilderberg spent over 60 years helping to build.
Inside sources confirm to Infowars that the elite conference, which will take place from Thursday onwards at the five star Marriott Hotel, will center around how to derail a global political awakening that threatens to hinder Bilderberg’s long standing agenda to centralize power into a one world political federation, a goal set to be advanced with the passage of the Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP), which will undoubtedly be a central topic of discussion at this year’s meeting.
The TTIP represents an integral component of Bilderberg’s attempt to rescue the unipolar world by creating a “world company,” initially a free trade area, which would connect the United States with Europe. Just as the European Union started as a mere free trade area and was eventually transformed into a political federation which controls upwards of 50 per cent of its member states’ laws and regulations with total contempt for national sovereignty and democracy, TTIP is designed to accomplish the same goal, only on a bigger scale.
The deal is being spearheaded by Obama’s U.S. Trade Representative Michael Froman, a Wall Street insider and a CFR member, Bilderberg’s sister organization. Froman is simultaneously helping to build another block of this global government, the Trans-Pacific Partnership, which is a similar project involving Asian countries.
Alex Jones, CEO Infowars
Given that Bilderberg schemed to create the Euro single currency as far back as 1955 (Bilderberg chairman Étienne Davignon bragged about how the Euro single currency was a brainchild of the Bilderberg in 2009 interview), the results of the European elections are sure to have stirred outright alarm amongst Bilderberg globalists who are aghast that their planned EU superstate is being eroded as a result of a populist resistance mainly centered around animosity towards uncontrolled immigration policies.
In Denmark itself, the buzz is centered around Morten Messerschmidt and the Danish People’s party, which won 27% of the vote in the Euro elections and doubled its number of MEPs. Although some are wary of Messerschmidt’s far right inclinations, his success reflects a general resentment not only in Denmark but across Europe towards immigration and the welfare state, concerns that the EU has only exasperated.
Meanwhile in France, Marine Le Pen is carving out a role as the face of a conservative movement that threatens “to break up one united Europe,” with her European election win being described as an “earthquake” that has rattled the political heart of Europe.
Voters in the United Kingdom also delivered a thumping rejection of the EU and in turn Bilderberg with the success of Nigel Farage and UKIP, a Euroskeptic triumph some are labeling the “most extraordinary” election result for 100 years.
As well as TTIP and the fallout from the European election disaster, Bilderberg will be tackling a number of other key issues, most of which will revolve around the continued effort to centralize economic power under several different guises, including a carbon tax paid directly to the United Nations, with the financial hit being taken by individuals as big companies are granted special “waivers” that will allow them to continue to pollute.
The rumbling crisis in Ukraine and the relationship between Russia and NATO will also be a focal point of Bilderberg 2014. Globalists now consider Vladimir Putin to have ostracized Russia from the new world order because he dared to “challenge the international system,” as John Kerry put it.
Bilderberg will discuss fears that Putin is intent on constructing an alternative world order based around the BRICS countries, a “multi-polar” system that would devastate the dollar as the world reserve currency and also heavily dilute the current US-EU-NATO power axis.
Note: Infowars reporters will be on the ground all this week to cover the 2014 Bilderberg Group conference in Copenhagen, Denmark.
Jaringan perusahaan-perusahaan The Bilderberg (klik untuk memperbesar)
VIDEO:
TOP 10 SECRET ORGANIZATIONS IN THE WORLD!
(David Icke) at Bilderberg 2013 – Talks about ELITE’s AGENDA for the WORLD!
(Alex Jones) Bilderberg 2013 – Agenda Revealed!
Video Singkat Tentang Kejahatan Bilderberg Terhadap Manusia Melalui Makanan, Minuman, Media, Geo- Politik dan Vaksin Untuk Depopulasi Dunia Oleh Dr. Rima (15 menit)
[VIDEO FULL DARI CUPLIKAN VIDEO DIATAS] Jesse Ventura’s “Conspiracy Theory” – Secret Societies Due World Depopulation (FULL – ENGLISH – NO TEXT)